Halaman

Rabu, 12 Oktober 2011



Jakarta - Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tidak serta merta menggunakan pengakuan Nazaruddin terkait penerima aliran dana Wisma Atlet sebagai pegangan. KPK akan menganalisisnya terlebih dahulu.

"Ya dianalisis terlebih dulu. Jika hanya bicara kan mudah," kata Wakil Ketua KPK, M Jasin, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (13/10/2011).

Jasin menegaskan mengenai pemanggilan untuk nama-nama yang disebut oleh Nazaruddin tergantung dari keperluan tim penyidik dan alat bukti yang sudah terkumpul.

"Contoh, dulu Nazaruddin tidak dipanggil pun bila bukti sudah cukup maka ditetapkan menjadi tersangka. Yang penting itu alat bukti yang cukup, bukan masalah panggil-memanggil," ujar Jasin.

M Nazaruddin menyebut empat nama rekannya di Partai Demokrat turut mendapat guyuran uang dari kasus Wisma Atlet pada Rabu 12 Oktober 2011.

Selain menyebut nama Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan Mirwan Amir lagi, mantan Bendahara Umum Demokrat itu juga menyebut Jafar Hafsah. Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng juga tak luput dari tudingan Nazaruddin.

"Saya sudah jelaskan sama penyidik tentang keterlibatan Anas di Wisma Atlet. Saya juga jelaskan soal pengakuan Angelina, bahwa dia terima uang Rp 9 miliar, didistribusikan ke Mirwan Amir dan dari Mirwan ke Anas, ke Jafar Hafsah," terang Nazaruddin yang mengenakan kemeja batik warna biru muda ini.

kpk

Jakarta - Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tidak serta merta menggunakan pengakuan Nazaruddin terkait penerima aliran dana Wisma Atlet sebagai pegangan. KPK akan menganalisisnya terlebih dahulu.

"Ya dianalisis terlebih dulu. Jika hanya bicara kan mudah," kata Wakil Ketua KPK, M Jasin, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (13/10/2011).

Jasin menegaskan mengenai pemanggilan untuk nama-nama yang disebut oleh Nazaruddin tergantung dari keperluan tim penyidik dan alat bukti yang sudah terkumpul.

"Contoh, dulu Nazaruddin tidak dipanggil pun bila bukti sudah cukup maka ditetapkan menjadi tersangka. Yang penting itu alat bukti yang cukup, bukan masalah panggil-memanggil," ujar Jasin.

M Nazaruddin menyebut empat nama rekannya di Partai Demokrat turut mendapat guyuran uang dari kasus Wisma Atlet pada Rabu 12 Oktober 2011.

Selain menyebut nama Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan Mirwan Amir lagi, mantan Bendahara Umum Demokrat itu juga menyebut Jafar Hafsah. Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng juga tak luput dari tudingan Nazaruddin.

"Saya sudah jelaskan sama penyidik tentang keterlibatan Anas di Wisma Atlet. Saya juga jelaskan soal pengakuan Angelina, bahwa dia terima uang Rp 9 miliar, didistribusikan ke Mirwan Amir dan dari Mirwan ke Anas, ke Jafar Hafsah," terang Nazaruddin yang mengenakan kemeja batik warna biru muda ini.